Manusia dan Kebudayaan



MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

1.  PENGERTIAN MANUSIA
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri atau memerlukan bantuan orang lain. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Dan juga manusia memiliki otak berkemampuan tinggi untuk berfikir dan melakukan sesuatu.
Adapula penggolongan manusia yang paling utama yaitu berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua. Selain itu penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata, bentuk hidung, tinggi badan), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh, teman, musuh) dan lain sebagainya.

2.  PENGERTIAN HAKIKAT MANUSIA
Menurut bahasa, hakikat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya atau asal dari segala sesuatu. Dapat juga dikatakan hakikat itu adalah inti dari segala sesuatu atau yang menjadi jiwa sesuatu. Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah swt. Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka dumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal dari tanah. Jadi hakekat manusia adalah kebenaran atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.
Hakekat Manusia Menurut Pandangan Umum :
Pembicaraan manusia dapat ditinjau dalam berbagai perspektif, misalnya perspektif filasafat, ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan spiritualitas Islam atau tasawuf, anatar lain :
a.  Dalam Perspektif  Filsafat
Disimpulkan bahwa manusia merupakan makhluk yang berpikir karena memiliki nalar intelektual. Dengan nalar intelektual itulah manusia dapat berpikir, menganalisis, memperkirakan, meyimpulkan, membandingkan, dan sebagainya. Nalar intelektual ini pula yang membuat manusia dapat membedakan antara mana yang baik dan mana yang jelek, antara yang salah dan yang benar.
b.  Dalam Perspektif  Ekonomi.
      Dalam perspektif ekonomi, manusia adalah makhluk ekonomi yang dalam kehidupannya tidak dapat lepas dari persoalan-persoalan ekonomi. Komunikasi interpersonal untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup sangat menghiasi kehidupan mereka.
c.   Dalam Perspektif  Sosiologi
      Manusia adalah makhluk sosial yang sejak lahir hingga matinya tidak pernah lepas dari manusia lainnya. Bahkan, pola hidup bersama yang saling membutuhkan dan saling ketergantungan menjadi hal yang dinafikkan dalam kehidupan sehari-hari manusia itu sendiri.
d.  Dalam Perspektif  Antropologi
      Manusia adalah makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi. Senantiasa mengalami perubahan dan perkembangan yang dinamis.
e.  Dalam Perspektif  Psikologi
      Manusia adalah makhluk yang memiliki jiwa. Jiwa merupakan hal yang esensisal dari diri manusia dan kemanusiaannya. Dengan jiwa inilah, manusia dapat berkehendak, berpikir, dan memiliki rasa berkemauan.
f.  Dalam Perspektif Menurut Pandangan Islam
      Penciptaan manusia terdiri dari bentuk jasmani disertai pemberian sebagian Ruh ciptaan Allah SWT. Manusia dicirikan oleh kemampuan mengasihi dan ketulusan, bukan sekedar refles-refleks egoistis. Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam kesadaran akan hakekat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti dan makna hidupnya, yang harus diisi dengan patuh dan taat pada perintah-perintah dan berusaha menjauhi larangan-larangan Allah.
Hakekat manusia menurut pandangan Islam:
a.  Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.
b.  Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).
c.  Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.

3.  KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Negara Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Kepribadian bangsa Timur yang tidak individualis dan saling tolong menolong. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, bermata sipit dan adapula yang bermata besar(belo), berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku.
Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.

4.  PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian dari Kebudayaan itu menurut Koentjaraningrat yang sebagaimana telah dikutip oleh Budiono.K yaitu menegaskan bahwa, “menurut antropologi, kebudayaan ialah seluruh sistem gagasan, rasa, tindakan dan karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan masyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar”. Maka berdasarkan pengertian tersebut ini berarti bahwa ada pewarisan budaya-budaya leluhur lewat sebuah proses pendidikan.
Budaya dan kebudayaan sudah ada ketika manusia berpikir, berkarya dan berkreasi. Bahkan akan senantiasa menunjukkan mengenai pola pikir dan interpretasi manusia pada lingkungannya. Dalam kebudayaaan ini pula terkandung nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat setempat dan hal ini menuntun untuk memaksa manusia dalam berperilaku yang sesuai dengan budayanya. Di antara kebudayaan yang satu dengan lainnya ternyata mempunyai sebuah perbedaan dalam menentukan nilai-nilai hidup dan berperan serta pada adat istiadat atau tradisi yang dihormati. Adat istiadat atau tradisi yang berbeda inilah antara yang satu dengan lainnya tak dapat dikatakan tentang benar atau salahnya, karena hal ini merupakan sebuah penilaian yang selalu terikat pada kebudayaan tertentu.
Kebudayaan sangat berpengaruh besar pada kepribadian seseorang. Dan sebaliknya juga yaitu bahwa dalam pengembangan kepribadian manusia dibutuhkan kebudayaan dan  kebudayaan ini akan terus berkembang lewat kepribadian tersebut. Jadi untuk sebuah masyarakat yang maju, yang menjadi kekuatan penggeraknya ialah individu-individu yang ada di dalamnya. Maka semakin tinggi sebuah kebudayaan masyarakat akan bisa dilihat melalui karakter, kualitas dan kemampuan individunya.
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling berkaitan erat. Seseorang yang memiliki perilaku berdasarkan nilai-nilai budaya, terutama nilai moral dan etika maka akan disebut sebagai manusia yang berbudaya. Kemudian berkenaan pada perkembangan diri manusia juga tidak bisa terlepas oleh nilai-nilai kebudayaan yang berlaku. Kebudayaan dan masyarakat mempunyai kekuatan yang mampu dalam pembentukan dan pengontrolan individu. Bahkan ditambah lagi manusia yang sebagaimana sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial, sehingga perkembangan dan perilaku individu cenderung dipengaruhi oleh kebudayaan. Atau dapat dikatakan juga sebagai peran untuk membentuk karakter manusia yang tepat dengan menggunakan pendekatan budaya.

5.  UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
1.   Sistem  Religi  (sistem  kepercayaan).
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2.   Sistem  organisasi  kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi kemasyarakataan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.   Sistem  pengetahuan.
Merupakan   produk  manusia  sebagai  homo  sapiens.  Pengetahuan   dapat  diperoleh dari pemikiran  sendiri, disamping  itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan  manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui  kemudian  menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa. menyebabkan  pengetahuan  menyebar  luas. Lebih-lebih  bila pengetahuan  itu dibukukan,  maka penyebarannya  dapat dilakukan  dari satu generasi  ke generasi  berikutnya.
4.   Sistem  mata  pencaharian  hidup  dan  sistem-sistem  ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia  secara  umum  terus  meningkat.
5.  Sistem  Teknologi  dan  Peralatan.
Merupakan  produk dari manusia  sebagai homo faber. Bersumber  dari pemikirarmya yang  eerdas   dan  dibantu   dengan  tangannya  yang  dapat  memegang   sesuatu   dengan erat, manusia  dapat membuat  dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya  itulah manusia  dapat  lebih mampu  meneukupi kebutuhannya  daripada  binatang
6.  Bahasa.           
Merupakan   produk  dari  manusia  sebagai  homo  longuens.  Bahasa  manusia  pada mulanya  diwujudkan  dalam  bentuk tanda  (kode) yang kemudian  disempumakan   dalam bentuk  bahasa  lisan,  dan  akhimya  menjadi  bentuk  bahasa  tulisan.
7.     Kesenian.
Merupakan   hasil  dari  manusia  sebagai  homo  aestetieus.  Setelah  manusia   dapat mencukupi  kebutuhan  fisiknya, maka dibutuhkan  kebutuhan  psikisnya  untuk dipuaskan. Manusia  bukan  lagi semata-mata  memenuhi  kebutuhan  isi perut saja, mereka juga  perlu pandangan  mata  yang indah, suara yang merdu,  yang semuanya  dapat  dipenuhi  melalui kesenian.
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan. bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujudnya. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri dapat dirasa saja.

6.  WUJUD KEBUDAYAAN
Terdapat beberapa unsur yang merupakan wujud kebudayaan dan saling berkaitan satu sama lain. Kampanye dalam Pemilu merupakan salah satu contoh sebuah unsur kebudayaan yang disebut sistem organisasi sosial. Kebudayaan dalam suatu masyarakat terdiri atas tujuh unsur yang saling berkaitan. Dalam mengamati suatu kebudayaan seorang ahli antropologi membagi seluruh kebudayaan ke dalam unsur-unsur besar yang disebut unsur kultural universal, yaitu sistem peralatan hidup, mata pencaharian, religi, pengetahuan, organisasi sosial, kesenian, dan bahasa. Kampanye yang dilakukan oleh suatu partai politik adalah bagian dari proses Pemilu yang berlangsung di Indonesia. Pada saat kampanye, para pendukung suatu partai beriringan menaiki kendaraan bermotor menuju tempat kampanye sambil meneriakkan yel-yel partai dan mengibarkan bendera lambang partai di sepanjang perjalanan. Selain itu, para pemimpin partai menggelar kampanye dengan mengadakan diskusi atau melakukan bantuan sosial kemanusiaan berupa pengobatan massal.
Kedua contoh kegiatan partai politik tersebut mencerminkan kaitan antara kebudayaan masyarakat dengan proses integrasi nasional. Definisi kebudayaan dalam antropologi adalah segala tingkah laku manusia yang layak dipandang dari sudut kebudayaan sehingga bisa dikategorikan sebagai kebudayaan. Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam tiga wujud, yakni ideas (sistem ide), activities (sistem aktivitas), dan artifacts (sistem artefak).
1. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Ide
Wujud kebudayaan sebagai sistem ide bersifat sangat abstrak, tidak bisa diraba atau difoto dan terdapat dalam alam pikiran individu penganut kebudayaan tersebut. Wujud kebudayaan sebagai sistem ide hanya bisa dirasakan dalam kehidupan sehari-hari yang mewujud dalam bentuk norma, adat istiadat, agama, dan hukum atau undang-undang.
Contoh wujud kebudayaan sebagai sistem ide yang berfungsi untuk mengatur dan menjadi acuan perilaku kehidupan manusia adalah norma sosial. Norma sosial dibakukan secara tidak tertulis dan diakui bersama oleh anggota kelompok masyarakat tersebut. Misalnya, aturan atau norma sopan santun dalam berbicara kepada orang yang lebih tua dan aturan bertamu di rumah orang lain. Bentuk kebudayaan sebagai sistem ide secara konkret terdapat dalam undang-undang atau suatu peraturan tertulis.

2. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Aktivitas

Wujud kebudayaan sebagai sistem aktivitas merupakan sebuah aktivitas atau kegiatan sosial yang berpola dari individu dalam suatu masyarakat. Sistem ini terdiri atas aktivitas manusia yang saling berinteraksi dan berhubungan secara kontinu dengan sesamanya. Wujud kebudayaan ini bersifat konkret, bisa difoto, dan bisa dilihat. Misalnya, upacara perkawinan masyarakat Flores, atau proses pemilihan umum di Indonesia. Kampanye partai adalah salah satu contoh bentuk atau wujud kebudayaan yang berupa aktivitas individu. Dalam kegiatan tersebut terkandung perilaku berpola dari individu, yang dibentuk atau dipengaruhi kebudayaannya. Selain itu, upacara perkawinan atau upacara lainnya yang melibatkan suatu aktivitas kontinu dari individu anggota masyarakat yang berpola dan bisa diamati secara langsung juga merupakan salah satu contoh wujud kebudayaan yang berbentuk aktivitas.

3. Wujud Kebudayaan sebagai Sistem Artefak

Wujud kebudayaan sebagai sistem artefak adalah wujud kebudayaan yang paling konkret, bisa dilihat, dan diraba secara langsung oleh pancaindra. Wujud kebudayaan ini adalah berupa kebudayaan fisik yang merupakan hasil-hasil kebudayaan manusia berupa tataran sistem ide atau pemikiran ataupun aktivitas manusia yang berpola. Misalnya, kain ulos dari Batak atau wayang golek dari Jawa. Di dalam upacara adat perkawinan Jawa, berbagai mahar berupa barang yang harus diberikan oleh pihak mempelai laki-laki kepada pihak mempelai perempuan. Benda-benda itu merupakan perwujudan dari ide dan aktivitas individu sebagai hasil dari kebudayaan masyarakat. Dalam upacara selamatan, terdapat berbagai sesaji atau peralatan yang dibutuhkan atau digunakan dalam aktivitas tersebut. Di dalam suatu kampanye partai politik dibuat berbagai macam lambang partai berupa bendera yang menyimbolkan keberadaan atau kebesaran partai tersebut.
Dalam kehidupan manusia ketiga wujud kebudayaan tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lainnya. Misalnya, di dalam upacara perkawinan konsep mengenai upacara tersebut, siapa yang terlibat, apa yang diperlukan, dan bagaimana jalannya upacara tersebut merupakan wujud kebudayaan dalam tataran yang paling abstrak, yakni sistem ide. Namun, upacara perkawinan merupakan sebuah aktivitas yang berpola dari suatu masyarakat. Seperti upacara perkawinan dalam masyarakat Jawa yang begitu rumit memperlihatkan pola yang teratur dan tetap dengan mempergunakan berbagai benda yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut.

7.  ORIENTASI NILAI BUDAYA
Orientasi nilai bersifat komplek tetapi terpola pada prinsip yang mengutamakan tatanan dan langsung pada tindakan dan pikiran manusia yang berhubungan dengan solusi dalam memecahkan masalah. Terdapat 3 asumsi dari pernyataan tersebut, yaitu :
1.  Orang dalam semua budaya harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah.
2.  Solusi yang tersedia tidak terbatas.
3.  Satu solusi cenderung dipilih anggota budaya tertentu. Semua potensial tampak pada setiapbudaya.
Terdapat 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya, yaitu:
1.  Hakekat Hidup Manusia
Hakekat hidup manusia merupakan orientasi yang menunjuk pada karakter pembawaan sifat manusia. Yang dipandang sebagai pembawaan yang baik, jahat, atau campuran dari itu. Manusia di pandang tidak hanya sebagai baik atau jahat tetapi juga untuk merubah dan tidak dapat berubah. Kita harus mengakui bahwa hubungan manusia sebagai campuran baik dan buruk, sedangkan yang tidak sama adalah sebagai pandangan adalah netral.
Terdapat 6 solusi potensial pada masalah ini, yaitu :
1. Manusia yang jahat tetapi dapat merubah.
2. Manusia jahat dan tidak dapat dirubah.
3. Manusia adalah netral yang respek pada baik dan jahat.
4. Manusia adalah campuran baik dan jahat.
5. Manusia itu baik tapi dapat berubah.
6. Manusia itu baik dan tidak dapat berubah.

2.  Hakekat Karya (Aktifitas ) Manusia
Aktifitas manusia dapat dilihat dalam tiga cara, yaitu :
1. Doing
Merupakan orientasi yang melibatkan pada tipe aktifitas yang hasilnya tampak pada eksternal individu yang diukur dengan sesuatu.
2. Being
Merupakan lawan yang exterm dari orientasi doing.
3. Becoming
Merupakan integrasi keseluruhan pada perkembangan diri.

3.  Hakekat Waktu Manusia
Terdapat orientasi pada tiga masa, yaitu :
1. Orientasi masa lalu adalah unggul dalam budaya dalam penempatan nilai yang tinggi pada tradisi dimasa lalu.
2. Orientasi masa sekarang yaitu dimana orang-orang memperhatian yang relative kecil pada apa yang dikerjakan pada masa lalu dan pada apa yang akan terjadi pada masa depan.
3. Orientasi masa depan adalah masa yang memiliki nilai tinggi.

4. Hakekat Alam Manusia
Terdapat tiga tipe utama, yaitu :
1. Menguasai alam, orientasi ini melihat bahwa semua kekuatan alam dapat mengatasi masalah.
2. Harmoni dengan alam, memiliki makna bahwa tidak ada perbedaan antara kehidupan manusia, sifat dan supernatural.
3. Penaklukan kepada alam yang unggul dinegara seperti spanyol, Amerika. Yaitu kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dikerjakan untuk mengontrol alam jika ada ancaman, tidak sesuatu pun yang dapat terlepas dari bahaya.

5. Hakekat Hubungan Manusia
Terdapat tiga cara untuk mengartikan hubungan dengan oranglain (Kluckhon dan Strodbeck) yaitu :
1. Individualism
Orientasi ini ditandai dengan otonomi individu dengan kata lain individu adalah unik dan sebagaientitas tersendiri. Prioritas tujuan dan sasarannya adalah memprioritaskan pada individu daripada kelompok.
2. Orientasi langsung atau lineality
Orientasi ini memfokuskan pada kelompok dengan tujuan kelompok merupakan prioritas utama. Menurut Kluckhon dan strodbeck kontinyuitas dari kelompok adalah melalui waktu individu-individu adalah penting hanya untuk anggota kelompok tersebut.
3. Collaterality
Orientasi ini memfokuskan pada kelompok tetapi bukan perluasan kelompok melalui waktu. Sepertinya focus pada perluasan kelompok secara lateral/ke samping (anggota kelompok dari individu yang paling dekat dalam waktu dan tempat). Tujuan dari kelompok diatas kepentingan individu.

8.  PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan :
a.  Mendorong Perubahan Kebudayaan
     - Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).
     - Adanya individu-individu yang mudah menerima unsur-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
     - Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b.  Menghambat Perubahan Kebudayaan
     - Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material).
     - Adanya individu-individu yang sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi tua.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1.  Faktor Intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan. Contoh: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persediaan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik Social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Contoh: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
• Bencana Alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan. Contoh: bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan Lingkungan Alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2.  Faktor Ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran Agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsur-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.

9.  KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosialofi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya dan lain sebagainya.
Contoh hubungan manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Sumber :

Soal :
1.  Makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau memerlukan bantuan orang lain dan juga membutuhkan bantuan lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup disebut...
a. pengertian dari benda
b. pengertian dari manusia*
c. pengertian dari hewan
d. pengertian dari alam

2.  Hakekat manusia menurut pandangan Islam dibawah ini benar, kecuali...
a. manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT
b. kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita)
c. saling menghina satu sama lain
d. manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas*

3.  Salah satu dari unsur-unsur dari kebudayaan adalah...
a. sitem senam
b. sistem organisasi kemasyarakatan*
c. sistem daur ulang sampah
d. sistem lautan

4.  Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat, contohnya...
a. konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi*
b. pertambahan penduduk akan mempengaruhi persediaan kebutuhan pangan, sandang, dan papan
c. masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru
d. harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi

5.  Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayan dibagi menjadi dua, yaitu...
a. faktor cuaca dan faktor suhu
b. faktor internal dan faktor eksternal*
c. faktor fisik dan faktor usia
d. faktor suku dan faktor adat

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.