KONSEPSI
ILMU BUDAYA DASAR
1. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Sastra berasal dari kata castra yang
berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan
macam tulisan yang di tulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
surat-surat, undang-undang dan
sebagainya. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam
konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi,
pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikiran.
Ada tiga hal
yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan
karya sastra :
1. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
2. Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang
mempelajari tentang asas-asas, hokum-hukum, prinsipdasar sastra, seperti
struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
3. Sejarah sastra, ilmu yang mempelajari karya
sastra sejak timbulnya hingga perkembangan terbaru.
4. Kritik sastra, adalah ilmu yang mempelajari
karya sastra dengan memberikan pertimbangan danpenilaian terhadap karya sastra.
Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
5. Filologi, cabang ilmu sastranyang meneliti
segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup,dan semacamnya dari
masyarakat yang memiliki karya sastra. Keempat cabang ilmu tersebuttentunya
mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara
keseluruhan.
6. Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan
karya seni dengan bahasa yang baik seperti puisi,cerpen/novel, atau drama.
7. Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai
alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakatpembacanya. Karya sastra selalu
berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada
pembaca. Untuk menagkap ini, pembaca harusmampu mengapresiasikannya. Pengetahuan
tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya.
2. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN
PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction,
prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam
bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan
didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran,
lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita
pendek.
Dalam
kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
A. Prosa
lama
1.
Dongeng-dongeng
Dongeng
merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna
hidup dan cara berinteraksi dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan
dunia hayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan
secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
2. Hikayat
Hikayat
adalah salah satu bentuk sastra prosa terutama dalam bahasa Melayu yang
berisikan tentang kisah, cerita dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang
kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian,
serta mukjizat tokoh utama.
3. Sejarah
Sejarah
merupakan salah satu hal yang saat ini berkaitan erat dengan kehidupan kita dan
mengandung berbagai makna dan kontroversi.
4. Epos
Epos
merupakan cerita kepahlawanan, syair panjang yg menceritakan riwayat perjuangan
seorang pahlawan.
5. Cerita
Pelipur Lara
Cerita
pelipur lara adalah sejenis sastra rakyat yang pada mulanya berbentuk sastra
lisan.
B. Prosa baru
1. Cerita Pendek
Cerita
pendek atau sering disingkat sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif
fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian
modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan
teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa dan
insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang.
2. Roman/Novel
Novel secara
garis besar adalah sebuah cerita yang menceritakan sebagian kecil kisah kisah
hidup seseorang. Sedangkan roman, adalah sebuah cerita yang menceritakan
tentang sebagian besar kisah hidup seseorang dan bentuk yang terbaik adalah
yang menceritakan kisah hidup seseorang dari ia kecil sampai meninggal.
3. Biografi
Biografi
adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain.
4. Kisah
Kisah adalah
cerita tentang kejadian (riwayat) dalam kehidupan seseorang.
5.
Otobiografi
Otobiografi
merupakan riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri.
3.
NILAI - NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung
ceria, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai
nilai-niali yang diperoleh pembawa lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
-
Prosa fiksi
memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang
dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjungi atau yang tak mungkin dikunjungi
selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing
tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
-
Prosa fiksi
memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam
novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau
laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
-
Prosa fiksi
memberikan warisan kultural
Prosa fiksi
dapat menstimulasi imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinyadari warisan budaya bangsa.
Novel
seperti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikma, layar terkembang
mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi
yang terdahulu yang seharusnya dihayatioleh generasi kini.
-
Prosa memberikan
keseimbangan wawasan
Lewat prosa
fiksi seorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan
banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan memilih
respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda
daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Berkenaan
dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua : Karya sastra yang
menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak
jamannya. Ada juga yang tentunya menyuarakan kedua-duanya.
Karya sastra
yang menyuarakan aspirasi jamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang
dikehendaki jamannya. Kebanyakan karaya sastra Indonesia di jaman Jepang yang
dikelompokan kedalam kelompok ini.
Karya sastra
yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk
melakukan sesuatu.
4. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN
PUISI
Puisi
termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian dan kesenian adalah
unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai
kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik yang
secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan
dan keartistikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam
membangun puisinya dengan menggunakan :
- Figura
bahasa seperti gaya personifikasi, metafora, dan sebagainya sehingga puisi
menjadi segar, hidup dan menarik serta memberi kejelasan gambaran angan.
- Kata-kata
yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda atau banyak tafsir.
- Kata-kata
berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau
- Kata-kata
yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu.
- Pengulangan,
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih
menggugah hati.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut :
- Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia. Dengan pengalaman yang disampaikan
melalui sastra/puisi dapat memberikan kesadaran yang penting kepada para
mahasiswa untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan
tentang masyarakat.
- Puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual. Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak
untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri
sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian
dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
- Puisi dan
keinsyafan sosial. Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang terlibat pada isu dan problem sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang
berupa :
- Penderitaan
atas ketidakadilan
- Perjuangan
untuk kekuasaan
- Konflik
dengan sesamanya
- Pemberontakkan
terhadap hukum Tuhan
Sumber
:
Soal
:
1. Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks
kebudayaan, adalah...
a. bentuk
upaya bembelaan diri
b. ekspresi
gagasan dan perasaan manusia*
c.
pengetahuan dari suatu seni
d.
komunikasi antar sesama manusia
2. Ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra
adalah hal yang berkaitan dengan pengertian...
a. dongeng c.
sastra*
b. hakikat
manusia d.
puisi
3. Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal
jenis prosa, yaitu...
a. prosa
lama dan prosa baru*
b. prosa
khayalan dan prosa imajinasi
c. prosa
lama dan prosa khayalan
d. prosa
baru dan prosa imajinasi
4. Melalui sastra/puisi dapat memberikan
kesadaran yang penting kepada para mahasiswa untuk dapat melihat dan mengerti
banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat. Hal ini dimaksud
dengan...
a. puisi dan
keinsyafan/kesadaran individual
b. puisi dan
keinsyafan sosial
c. hubungan
puisi dengan hal cerita dibuku/novel
d. hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia*
5. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan
situasi dasar manusia sosial yang berupa penderitaan atas ketidakadilan, perjuangan
untuk kekuasaan dan juga...
a.
pembentangan terhadap suatu sastra
b. pemberontakkan
terhadap hukum Tuhan*
c. konflik
dengan diri sendiri
d.
kepedulian terhadap diri sendiri
0 komentar:
Posting Komentar