MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A.
PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal
dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan
merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati
maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak
sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat
diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi
tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak.-gerik itu umumnya lain dari biasanya,
misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang
tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh ke
depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya, duduk termenung sambil memegang
kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara, dan
lain-lain.
Kegelisahan merupakan
salah satu ekspresidari kecemasan.Karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan.
Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang
secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa
yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli
psikoanalisa berpendapat,bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia
yaitu kecemasan kenyataan (obyektit), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
(a) Kecemasan
Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat
pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap
kcadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam
untuk meneelakakannya. Pengalaman bahaya dan
timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa
seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia
berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan
tertentu dari lingkungannya.
Kenyataan yang pernah dialami seseorang misalnya
pernah terkejut waktu diketahui dipakaiannya ada
kecoa. Keterkejutannya itu demikian hebatnya, sehingga kecoa
merupakan binatang yang mencemaskan. Seseorang wanita
yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak
bertanggung jawab, sering ngeri melihat pria bila ia
sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan yang pernah
memperkosanya. Kecnemasan akibat dan kenyataan yang
pemah dialami sangat terasa bilamana pengalaman itu
mengancam eksistensi hidupnya. Karena seseorang tidak
mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian apa
yang disebut stress. Kecemasan yang dialami oleh seorang bayi
atau anak keeil dan sangat berkesan akan nampak kembali pada
waktu ia sudah dewasa, misalnya ia mendapat perlakuan yang
kejam dari ayahnya. Mungkin ia selalu ccmas bila berhadapan dengan
orang yang seusia ayahnya, tetapi ada pula
yang memberikan reaksi membalik karena ia mendendam,
maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam
sebagai pelampiasannya.
(b)
Kecemasan Neorotis (Syarat)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan
tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan
ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul
karena penyesuaian diri dcngan lingkungan. Kecemasan
timbul karena orang itu takut akan
bayangannya scndiri, atau takut akan id-nya
sendiri, sehingga menekan dan menguasai
ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari
seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa
seseuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh:
Didi anak laki-laki berumur 10
tahun. Ia duduk di kelas V SO. Pada suatu hari ia
diberitahu ayahnya, bahwa bulan depan ayahnya
dipindahkan ke kota lain. Mereka sekeluarga harus
pindah. Sudah tentu Didi harus ikut. Jadi ia
harus pindah sekolah di kota tempat ayahnya bertugas.
Ibu Didi nampak gelisah, karena tinggal di tempat yang lama ia
sudah betah, berkat adanya seorang ibu yang aktif mengumpulkan dan
memajukan ibu-ibu. Lebih-Iebih Didi, karena baik di
kampung maupun di sekolah Didi banyak kawannya. Karena itu ia
takut kalau di tempat yang bam kelak ia tidak akan merasa betah.
Bila tidak ikut pindah, akan ikut siapa, ikut pindah
bagaimana di tempat yang bam nanti. Ia takut pada
bayangannya sendiri.
(2) Bentuk ketakutan yang
tegang dan irrasional (phobia). Bentuk
khusus dari phobia adalah, bahwa intensitet
ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya
dan obyek yang ditakutkannya. Misalnya
seorang gadis takut memegang benda yang terbuat
dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan
tersebut, setelah dianalisis; ketika masih kecil dulu
ia sering diberi balon karet oleh ayahnya. satu untuk dia dan satu
untuk adiknya. Dalam suatu pertengkaran ia
memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat
hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman
yang didapatnya dan perasaan bersalah
menjadi terhubung dengan balon karet.
(3) Rasa takut lain
ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada
provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan
diri yang bertujuan untuk membebaskan
seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat
menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki
oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.
Contoh:
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara
didepan umum, sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau
berpidato. maka ia gelisah, gemetar, dan hilang keseimbangan,
sehingga sulit berbicara atau menyanyi.
(c) Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.Tiap pribadi memiliki
bermacam-macam emosi antara lain: iri, dendam,
dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Rasa iri, benci, dengki, dendam itu
merupakan sebagian dari pernyataan individu secara
keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat Oleh
karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu
kurang dapat dipahami orang lain.
Sifat-sifat
seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia
akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah
dan putus asa. Misalnya seseorang yang
merasa dirinya kurang cantik, maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak
tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai
kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidakmampuannya
menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan
kecemasan moril.
B.
SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
Apabila
kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah
karena pada hakekatnya orang takut
kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu
ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari
dalam.
Contoh:
Bila
ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung
meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan
karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa
hak orang sekaligus. misalnya
hak hidup, hak milik, hak memperoleh
perlindungan, hak kemerdekaan hid up, dan mungkin
hak nama baik.
C. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Mengatasi
kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari
diri kna scndiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga segala kesulitan
dapat kita atasi.
Contoh
Dokter yang menghadapi istri dan
anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang,
karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa
bila menghadapi keluarganya yang sakit,
karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini
dokter itu harus bersikap seperti
menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk
digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan
yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama-tarna, kita
tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi). akibat yang paling buruk
yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan
terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila
kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan olch kecernasan
tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya,
kita dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapinya,karena tidak semua pengalaman
di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita
bersedia menerima akibatnya dengan rasa
tabah dan senang hati niscaya kecemasan
tersebut akan sima dalam jiwa kita. Dan yang ketiga, dengan
bersama-sama berjalannya waktu kita dapat mencoba
untuk memperkecil dan mengurangi
keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecernasan,dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi
adanya rasa kecemasan / kegelisahan dalam jiwa.
Untuk
mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita
memasrahkan diri kepada Tuhan.Kita
pasrahkan nasib kita sepenuhnya
kepada-Nya, kita harus percaya bahwa
Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha
penyayang dan Maha Pengampun.
D.
KETERASINGAN
Keterasingan
berasal dari kata terasing. dan kata itu adalah dari kata dasar
asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal
orang. sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari
yang lain. atau terpencil. Jadi kata
keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan
dengan tersisihkan dari pergaulan,terpencil atau
terpisah dari yang lain.
Terasing
atau keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau lama orang pemah mengalami
hidup dalarn keterasingan, sudah tentu
dengan sebab dan kadar yang berbeda satu
sarna lain.
Yang menyebabkan
orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang
tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat,
atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga
ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang
tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan
keonaran dalam masyarakat, sifatnya
bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai
kemanusiaan. Hal itu akan merugikan harta,
nama baik, martabat, harga diri orang lain.
Karena itu orang yang berbuat itu dibenci oleh
masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya
mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang,
sombong.
Keterasingan
dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun
oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku.
Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan
orang lain lagi atau membuat gelisah orang
lain. dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat
memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan
nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin
dapat terjadi apabila orang itu terasing
yang membuat ia gelisah.
Keterasingan
yang dipaksakan oleh manusia lain dalam
masyarakat misalnya, tidak simpati, tidak mau berurusan,
tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan
mengisolasi di pelaku. Apabila dengan
perilaku masyarakat ini masih tidak
mempan menyadarkan si pelaku itu, maka keterasingan itu dapat dipaksakan
oleh istitusi yang diciptakan masyarakat misalnya pengadilan.
Orang yang
bersikap angkuh, sombong. besar kepala,
tidak menghonnati orang lain selalu akan tersisih
dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini
tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat.
Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai
kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang
angkuh, sombong. dan tidak menghonnati orang lain. Karena itu
ia dibenci orang lain. sehingga membuat ia
dalam keterasingan.
Dalam karya sastra
Abdul Muis yang berjudul “Salah
Asuhan”, Hanafi yang berpendidikan
Barat adalah tipe orang yang sombong, angkuh, tak menghonnati
orang lain. Ia menganggap rendah dan
kolot masyarakat Minangkabau, sehingga ia
terasing karena dibenci, tak disukai oleh masyarakat sekitarnya.
Dikalangan teman-temannya sendiri ia dibenci dan dijauhi
karena sifatnya yang membeda-bedakan
teman-temannya. Ini terbukti ketika ia bersama
istrinya Corrie de Busye mengadakan pesta makan malam di rumahnya
di Jakarta. dengan mengundang
teman-temannya tetapi yang diundang
hanya ternan-ternan tamatan sekolah di Negeri Belanda
Pembedaan seperti ini tak disenangi oleh teman-temannya. sehingga tak
seorangpun yang hadir pada malam itu. Hanafi dan
Corrie istrinya dalam keterasingan.
Kekurang yang ada
pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan.
Dalam hal ini bukan masyarakat yang
membuat orang itu terasing. melainkan dirinya
sendiri karena ketidak mampuan atau karen
a membuat kesalahan.
Ketidakmampuan atau kesalahan ini
berpengaruh pada nama baik atau
harga diri atau martabat orang
yang bersangkutan. Ketidakmampuan
disini meliputi kekurangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki ataupun
ketidakmampuan fisiko Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan
taraf pendidikannya yang belurn sampai pada taraf
tertentu yang dihadapinya sekarang. Dengan
demikian orang yang bersangkutan tidak japat
menyesuaikan diri dengan masyarakat
ilmiah yang dihadapinya Karena itu ia merasa gelisah,
terasing.
Kesalahan
yang dibuat seseorang juga dapat membuat orang
itu dalam keterasingan, dan karena itu ia merasa
gelisah.
E.
KESEPIAN
Kesepian berasal
dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang. tidak berteman. Setiap orang
pemah mengalami kesepian, karena kesepian bagian
hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung
kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian :
Bermacam-macam penyebab teIjadinya kespian.
Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal seperti itu
orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam
keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya.
la lebih senang hidup sendiri.
Contoh :
Pangeran Sidharta meninggalkan
istana, tempat kemewahan, keramaian dan ketidakpastian.
Karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan istana
dengan keadaan luar istana yang penuh penderitaan, maka
ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi, mencari
hakekat hidup.
Bila kita perhatikan
sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu
serupa tetapi tidak sarna, namun ada hubungannya. Beda
antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong. angkuh,
kaku, keras kepala, sehingga dijauhi ternan-ternan sepergaulan. Karena
ternan-ternan menjauhi, maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing.
terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang
yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai,
kebalikan dengan orang yang bersikap sombong.
Orang yang bersikap rendah diri, pemalu,
minder. merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain. maka
orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu
akibatnya kesepian.
F.
KETIDAKPASTIAN
Ketidak pastian berasal
dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak
tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu,
tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan
tanpa asal-usul yangjelas. ltu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat
konsentrasi. Ketidakkonsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab,
yang jelas pikirannya kacau.
Ketidakpastian
tentang lulus atau tidak dalam ujian
sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah.lulus atau tidak lulus ujian
sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya.
Ketidakpastian ini akan merugikan. karena status dari
karir itu terancam.Karena ketidakpastian itu status
yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang,
berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
G.
SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya
terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil
kesimpulan. Dalam berpikir manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain,
sehingga jalan pikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang barn. Kalau toh
ia dapat berpikir baik akan memakan waktu yang cukup lama dan sukar. Mereka
menampakkan tanda-tandaobsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan
gemetar,kehilangan pengertian,kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti
ialah :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya
pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal
yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita.
Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat
terpikir olehnya ada kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak
hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
lalah rasa ketakutan yang tak terkendali,tidak
normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
lalah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah
dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang
serupa berkali-kali.
Contoh :
a. Keinginan
untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya,
dan andaikan ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
b. Keinginan
minum minuman keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau
perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung.
4. Histeria
lalah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan
mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak
mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan,
datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam. OIjawabnya dan keluarlah ia.
Di luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah
yang ditutupi kain. Ibu itu langsung bertanya siapa itu
? .. itu kan bukan Kang Bakri !” semua
orang yang ditanya diam. Akhimya dia
berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang
tidak beres, karena berdasarkan suatu
keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar
kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga
macam, yaitu :
a. Delusi persekusi :
menganggap keadaan sekitamya jelek.
Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak
mau mengenal tetangga kiri kanan karena
menganggap jelek.
b. Delusi
keagungan : menganggap dirinya orang
penting dan besar. Orang seperti itu
biasanya gila honnat Menganggap orang-orang
disekitamya sebagai orang-orang tidak penting.
Akhimya semua orang menjauhi juga.
c. Delusi
melancholis : merasa dirinya
bersalah, hina, dan berdosa.
Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal
dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan
otot-otot tak terkuasa lagi.
Contoh :
Pak Joyo orang kampung pada suatu hari
dipanggil ke pengadilan untuk diminta kesaksiannya.
Tetapi karena takutnya, ia gemetar, keringat dingin mengucur,
ditanya ini itu tak bisa menjawab, mulutnya
gemetar. Akhimya jaksa tak memperoleh kesaksian
apa-apa darinya.
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan
pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga
berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinai orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya,
sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu
menemukan sasarannya. Ini nampak dalam
perbuatan perbuatan penderita. ( penderita itu
dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat
menahan rangsang khayalan sendiri)
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tenentu seseorang
sangat berpengaruh oleh emosinya. lni nampak pada
keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan,
pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah
tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan
gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara.
Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bemafsu,
tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau berbicara,
diam seribu bahasa, tennenung, menyendiri.
Contoh :
Dalam
liburan, seperti biasa Samsulbahri pulang ke kampungnya,dan biasa
pula setiap pulangnya Samsul bennain ke rumah Nurbaya, bekas pacamya.
Kedatangan Samsul di rumah Nurbaya ialah untuk mengulang cintanya. Pada
saat itu terketahuilah Samsulbahri oleh Datuk Maringgih,
suami Nurbaya. Melihat itu Samsul bahkan
menghamtam si tua bangka itu. Siti Nurbaya menjerit
histeris. Jeritan itu terdengar oleh ayah Nurbaya; ayah
Nurbaya keluar melihat kejadian itu
gemetar, jatuh terus meninggal ( Siti Nurbaya, Marah
Rusli ).
H.
USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang
tidak dapat berpikir dengan baik, atau
kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya.Untuk dapat menyembuhkan keadaan
itu bergantung kepada mental si penderita. Andai kata penyebab sudah
diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila
hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah
diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Bila penyebabnya
itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan
orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa
dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut
ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan
dengan benda-benda tersebut.
Orang
yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang
kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andai
kata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena
pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitamya dan dirinya
sendiri.
Nama : Meydi Annisa
Npm : 16114610
Kelas : 1KA32
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar