MANUSIA DAN PENDERITAAN
1.
Perngertian Penderitaan Berserta
Contohnya
Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta dhraartinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan manusia sering terjadi seiring
berkembangnya kehidupan manusia tersebut. Semakin berkembangnya kehidupan
manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akn di hadapi
manusia.
Penderitaan termasuk
realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin
tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh manusia
tersebut. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Contohnya :
Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia :
Penderitaan yang menimpa
manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame
manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang
disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku
sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib
hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bisa mengubah nasibnya
itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang
menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
2.
Pengertian
Siksaan Dan Menyebutkan 3 Siksaan Psikis
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga
berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami
seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa
: kebimbangan, kesepian,
ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada
tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan antara lain : claustrophobia
dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan. Para ahli
ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu
problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan
sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku
percaya bahwa suatu phobia adalah
problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus
menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kebimbangan
Kebimbangan dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat, apakah
seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari temannya yang akan
dijadikan pacar. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang
tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. hal ini akan dialami oleh seseorang
apabila ia tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya
kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.
Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang, merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri
atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian merupakan salah
satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang. Hal ini dapat
dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun
ia berada di lingkungan orang ramai.
Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya,
maka disebut sebagai phobia. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul
atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan
hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan.
3.
Pengertian Phobia Dan Penyebab Ketakutan
Seseorang Merasa Ketakutan
Phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan)
terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian yang dipandang sebagai emosi-emosi
substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan (repressed neuroses).
Penyebab Seseorang merasa Ketakutan :
1. Claustrophobia dan
Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan
tertutup. Orang berfikir bahwa ruang tertutup itu menakutkan karena tidak ada
tanda kehidupan. Atau bisa karena dia penah mengalami siksaan di ruang
tertutup.
2. Agoraphobia adalah
ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka. Orang yang ini
biasanya di akibatkan orang ini jarang kelua rumah atau jarang bersosialisasi.
Orang ini bisanya lebih tertutup terhadap orang lain
3. Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang di tempat yang
tinggi. Sifat ini di akibatkan karena seseorang jarang merasakan tempat yang
tinggi. Ataupun di karenakan ada memory yang di alami orang tersebut tidak enak
di tempat yang tinggi.
4. Kegagalan
Kegagalan adalah ketakutan dari seseorang disebabkan
karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.Semua ornag
pasti takut akan kegagalan, maka kita harus menanam sifat optimis untuk
membuang semua ketakutan kegagalan yang dihadapi.
4.
Pengertian Kekalutan Mental, Berserta
Gejalanya
Pengertian kekalutan
mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan
dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat
kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental
dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang
jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi
tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau
kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di
sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau
teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat
semangat lagi dalam hidup. Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak
disebutkan antara lain sebagai berikut :
· Kepribadian
yang lemah
· Terjadinya
konflik sosial budaya
· Cara
pematangan batin,
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam
lingkungan seperti :
· Kota-kota
besar
· Anak-anak
muda usia
· Wanita
·
Orang yang tidak berguna
· Orang
yang terlalu mengejar materi
Gejala-gejala kekalutan mental berhubungan dengan
gangguan jiwa, tahapan-tahapan seseorang mengalami gangguan jiwa merupakan
suatu gejala yang di sebabkan oleh kekalutan mental, adapun tahapan-tahapan
dalam gangguan jiwa adalah sebagai berikut :
· Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan
si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
· Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu
mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada orang yang
tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas
memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya.
· Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan
yang bersangkutan mengalami gangguan.
5.
Tahap-Tahap Gangguan Kejiwaan
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah:
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
b. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
d. Krisis ekonomi yang berkepanja gan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
e. Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
f. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
b. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
d. Krisis ekonomi yang berkepanja gan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
e. Dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
f. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
6. Sebab-Sebab Kekalutan Mental
Kekalutan mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh
berbagai faktor yang ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor
internal atau dari dalam orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal
yang ada di lingkungan sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara
seseorang tersebut menyelesaikan konflik atau masalahnya.
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
- Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
- Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari ke alam fantasi.
7. Hubungan Penderitaan Dan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan
mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah
bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada
manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa
tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha
mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini
bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang
lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
8.
Hubungan Penderitaan Media Masa Dan
Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi
penderitaan itu sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang
sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir, pabrik senjata, peluru
kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan
manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.
9.
Sebab-Sebab Timbulnya Penderitaan
Apabila dikelompokkan secara sederhana berdasarkan
sebab – sebab timbulnya penderitaa, maka penderitaan manusia dapat diperinci
sebagai berikut:
a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manisa karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik. Dengan kata lain manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menntukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan banjir.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.
a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manisa karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini terkadang disebut nasib buruk. Nasib buruk tersebut dapat berubah menjadi baik. Dengan kata lain manusia itu sendirilah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan yang menntukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. Perbuatan manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi kadang manusia itu sendiri tidak menyadarinya, contohnya kita membuang sampah sembarangan sehingga menyebabkan banjir.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakan dan optimisme dapat menjadi usaha untuk mengatasi penderitaan tersebut.
10.
Pengaruh Penderitaan Terhadap Seseorang
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat
sikap yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Sikap negatif
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, rasa ingin bunuh
diri. Selanjutnya efek dari sikap negatif ini akan menimbulkan rasa takut atasa
pa yang telah mereka derita.
Sikap positifnya yaitu sikap optimis dalam mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya bagian kecil dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah. Bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada yang melihat maka mereka akan menilai karya seni tersebut. Penilaian itu berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tifak sesuai digantukan dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang mneghambat harus disingkirkan.
Sikap positifnya yaitu sikap optimis dalam mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya bagian kecil dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah. Bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada yang melihat maka mereka akan menilai karya seni tersebut. Penilaian itu berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tifak sesuai digantukan dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang mneghambat harus disingkirkan.
Nama
: Meydi Annisa
NPM
: 16114610
Kelas
: 1KA32
Sumber :
http://manryn16.blogspot.com/2013/04/3-siksaan-yang-sifatnya-psikis.html
http://annisazola.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-penderitaan.html